Adabul Mufrad Bab no. 221

√ Adabul Mufrad Bab no. 221



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

221.KEBODOHAN

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبِي ، قَالَ : سَمِعْتُ عَائِشَةَ ، تَقُولُ : " كُنْتُ عَلَى بَعِيرٍ فِيهِ صُعُوبَةٌ، فَجَعَلْتُ أَضْرِبُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ، فَإِنَّ الرِّفْقَ لا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلا زَانَهُ، وَلا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلا شَانَهُ "

475. Abu Walid menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami: dari Miqdam bin Suraih: Aku mendengar Bapakku: Aku mendengar Aisyah berkata: "Saya pernah naik unta yang agak susah dikendalikan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Engkau harus lemah lembut (jangan berlaku kasar), karena sesungguhnya kelembutan tidak ada pada sesuatu kecuali yang telah dihiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dapat dilepaskan dari sesuatu kecuali yang tercela"'

Shahih: Lihat Hadits 469


حَدَّثَنَا صَدَقَةُ ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ ، عَنِ الْجُرَيْرِيِّ ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ : قَالَ رَجُلٌ مِنَّا يُقَالُ لَهُ :جابر أو جويبر  قَالَ : " طَلَبْتُ حَاجَةً إِلَى عُمَرَ فِي خِلافَتِهِ، فَانْتَهَيْتُ إِلَى الْمَدِينَةِ لَيْلا، فَغَدَوْتُ عَلَيْهِ، وَقَدْ أُعْطِيتُ فِطْنَةً وَلِسَانًا، أَوْ قَالَ : مِنْطَقًا، فَأَخَذْتُ فِي الدُّنْيَا فَصَغَّرْتُهَا، فَتَرَكْتُهَا لا تَسْوَى شَيْئًا، وَإِلَى جَنْبِهِ رَجُلٌ أَبْيَضُ الشَّعْرِ أَبْيَضُ الثِّيَابِ، فَقَالَ لَمَّا فَرَغْتُ : كُلُّ قَوْلِكَ كَانَ مُقَارِبًا، إِلا وَقُوعَكَ فِي الدُّنْيَا، وَهَلْ تَدْرِي مَا الدُّنْيَا؟ إِنَّ الدُّنْيَا فِيهَا بَلاغُنَا أَوْ قَالَ : زَادُنَا إِلَى الآخِرَةِ، وَفِيهَا أَعْمَالُنَا الَّتِي نُجْزَى بِهَا فِي الآخِرَةِ، قَالَ : فَأَخَذَ فِي الدُّنْيَا رَجُلٌ هُوَ أَعْلَمُ بِهَا مِنِّي، فَقُلْتُ : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، مَنْ هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي إِلَى جَنْبِكَ؟ قَالَ : سَيِّدُ الْمُسْلِمِينَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ "

476. Shadaqah menceritakan pada kami: Ibnu ulayah mengabarkan pada kami, dari Al-jurairi, dari Abu Nadrah, berkata: seseorang berkata: Jabir atau Juwaibar, ia berkata, "Aku mengadukan suatu hajat/ keperluan kepada Umar saat beliau menjadi Khalifah. Aku tiba di Madinah pada malam hari, pada pagi harinya aku mendatanginya. Ia memberikanku kecerdasan dan ungkapan (atau mengatakan sebuah logika), lalu kubawa dunia dengan kekurangannya dan aku tinggalkan dunia yang tidak memiliki nilai sama sekali. Di sisi Umar terdapat seorang pria yang berambut putih dan berpakaian putih. Dia bertanya, 'Mengapa engkau diam saja? Semua ucapanmu sudah hampir mengena, kecuali dirimu saja yang masih menyukai dunia, apakah engkau tidak mengerti arti dunia? Dunia hanyalah pengantar kita (atau: bekal kita) menuju akhirat. Di dunialah kita musti beramal agar mendapatkan ganjaran di akhirat'. Ia melanjutkan, 'Ada orang yang lebih mengerti dariku lebih mementingkan dunia'. Aku bertanya, 'Wahai Amirul Mukminin, siapakah orang yang berada di sisimu itu?' Beliau menjawab, 'Tuannya kaum muslimin, Ubay bin Ka'ab'"

Isnadnya dha'if, sebab Jabir atau Juwaibar adalah seorang yang majhul, Namun ucapan Umar "Tuannya kaum muslimin......" diakui oleh para salaf dan merupakan ucapan yang telah masyhur. Lihat Ibnu Sa'ad (3/501) dan "Al Mustadrak" (3/304-305).


حَدَّثَنَا عَلِيٌّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَرْوَانُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا قِنَانُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ النَّهْمِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْسَجَةَ ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " الأَشَرَةُ شَرٌّ "

477. Ali menceritakan pada kami: Marwan menceritakan pada kami: Qinan bin Abdullah An-Nahmi menceritakan pada kami: Abdurrahman bin Ausajah menceritakan pada kami, dari Al-Bara bin Azib, Rasulullah saw bersabda: "Bersenang-senang melewati batas adalah kejahatan."

Hasan Ash-Shahihah 1493, [Lihat Musnad Ahmad 4:286]

Share on Social Media