√ Adabul Mufrad Bab no. 225
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
225. Penganiayaan
حَدَّثَنَا بِشْرٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مِقْسَمٍ قَالَ : سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَاتَّقُوا الشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، وَحَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ، وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ "
483. Bisyr menceritakan pada kami: Abdullah menceritakan pada kami: Daud bin Qais menceritakan pada kami: Ubaidillah bin Miqsam menceritakan pada kami: Aku mendengar Jabir ibnu Abdillah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi sallam bersabda, 'Hindarilah kezhaliman, karena kezhaliman adalah kegelapan (membawa kesengsaraan) pada hari kiamat, dan jauhkanlah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan kaum sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk saling menumpahkan darah mereka sendiri dan menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh diri mereka sendiri.'"
Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (858). [Muslim, 45-Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adabu, hadits 56].
حَدَّثَنَا حَاتِمٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ جَعْفَرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْمُنْكَدِرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " يَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي مَسْخٌ، وَقَذْفٌ، وَخَسْفٌ، وَيُبْدَأُ بِأَهْلِ الْمَظَالِمِ "
484. Hatim menceritakan pada kami: Hasan bin Jafar menceritakan pada kami: Munkadir bin Muhammad bin Munkadir menceritakan pada kami, dari Bapaknya, Dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Di akhir umatku terdapat pencemaran, penuduhan dan pelecehan. Akan dimulai dari orang yang biasa berbuat zhalim"
Dha'if, {Ash-Shahih, dibawah hadits 1787) [dan tidak terdapat dalam Kutubu Sittah."]
'' Menurutku kalimat awal hadits ini shahih, sebab banyak memiliki bukti dan ditashih sebagian; oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban dan telah ditakhrij dalam sumber yang telah disebutkan."
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمَاجِشُونِ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "
485. ahmad bin Yunus menceritakan pada kami: Abdul Aziz bin Al-Majisyun menceritakan pada kami: Abdullah bin Dinar mengabarkan padaku: Dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kezhaliman adalah kegelapan (membawa kesengsaraan) pada hari kiamat."
Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (858). [Bukhari, 46-Kitab Al Mazhalim, 8- Bab Azh-Zhulmu Zhulumatun Yaumul Qiyamah. Muslim: 45-Kitab Al Birru loash-Shilatu wal Adab, hadits 57].
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَإِسْحَاقُ ، قَالا : حَدَّثَنَا مُعَاذٌ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبِي ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ حُبِسُوا بِقَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيَتَقَاصُّونَ مَظَالِمَ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا نُقُّوا وَهُذِّبُوا، أُذِنَ لَهُمْ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لأَحَدُهُمْ بِمَنْزِلِهِ أَدَلُّ مِنْهُ فِي الدُّنْيَا "
486. Musaddad dan Ishaq menceritakan pada kami: Muadz menceritakan pada kami: Bapaku menceritakan pada ku: dari Qatadah dari Al-Mutawakil An-Naji, Dari Abu Said, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka mereka ditahan di jembatan antara surga dan neraka, lalu mereka menceritakan kezhaliman yang terjadi di antara mereka di dunia, sehingga apabila mereka bersih dan bebas dari kezhaliman tersebut, mereka diizinkan masuk surga. Demi dzat yang jiwa raga Muhammad berada pada kekuasaan-Nya! Sungguh salah seorang di antara mereka di rumahnya lebih mengetahui kezhaliman tersebut di dunia."
Shahih, di dalam kitab Azh-Zhilal (875). [Bukhari, 46-Kitab Al Mazhalim, 1- Bab Qishashul Mazhalim].
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنِ ابْنِ عَجْلانَ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْفُحْشَ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَاحِشَ الْمُتَفَحِّشَ، وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّهُ دَعَا مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَقَطَعُوا أَرْحَامَهُمْ، وَدَعَاهُمْ فَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ "
487. Musaddad menceritakan pada kami: Yahya menceritakan pada kami: dari Ibnu ajlan. dari Said bin abu Said Al-Maqburi, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw bersabda: "Hindarilah kedzaliman, karena kedzaliman membawa kegelapan pada hari kiamat, Hindarilah berlaku keji, karena sesungguhnya Allah tidak menyenangi orang yang keji dan yang memerintahkan kekejian Hindarilah kekikiran, karena kekikiran telah membinasakan umat sebelum kamu. Mereka menumpahkan darah mereka (sendiri) dan memutuskan hubungan tali silaturrahim di antara mereka.."
Shahih: Lihat Hadits 470
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِقْسَمٍ ، عَنْ جَابِرٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَاتَّقُوا الشُّحَّ، فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، وَحَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ، وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ "
488. Abdullah bin Maslamah menceritakan pada kami: Daud bin Qais menceritakan pada kami: dari Ubaidillah bin Miqsam : dari Jabir ibnu Abdillah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi sallam bersabda, 'Hindarilah kezhaliman, karena kezhaliman adalah kegelapan (membawa kesengsaraan) pada hari kiamat, dan jauhkanlah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan kaum sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk saling menumpahkan darah mereka sendiri dan menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh diri mereka sendiri.'"
Shahih: Lihat Hadits 483
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ ، عَنْ عَاصِمٍ ، عَنْ أَبِي الضُّحَى ، قَالَ : " اجْتَمَعَ مَسْرُوقٌ وَشُتَيْرُ بْنُ شَكَلٍ فِي الْمَسْجِدِ ، فَتَقَوَّضَ إِلَيْهِمَا حَلَقُ الْمَسْجِدِ ، فَقَالَ مَسْرُوقٌ : لا أَرَى هَؤُلاءِ يَجْتَمِعُونَ إِلَيْنَا إِلا لِيَسْتَمِعُوا مِنَّا خَيْرًا، فَإِمَّا أَنْ تُحَدِّثَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فَأُصَدِّقَكَ أَنَا، وَإِمَّا أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فَتُصَدِّقَنِي؟، فَقَالَ : حَدِّثْ يَا أَبَا عَائِشَةَ، قَالَ : هَلْ سَمِعْتَ عَبْدَ اللَّهِ ، يَقُولُ : " الْعَيْنَانِ يَزْنِيَانِ، وَالْيَدَانِ يَزْنِيَانِ، وَالرِّجْلانِ يَزْنِيَانِ، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ ، فَقَالَ : نَعَمْ، قَالَ : وَأَنَا سَمِعْتُهُ "
قَالَ : فَهَلْ، سَمِعْتَ عَبْدَ اللَّهِ ، يَقُولُ : " مَا فِي الْقُرْآنِ آيَةٌ أَجْمَعَ لِحَلالٍ وَحَرَامٍ وَأَمْرٍ وَنَهْيٍ، مِنْ هَذِهِ الآيَةِ :ف إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىق ؟ قَالَ : نَعَمْ، قَالَ : وَأَنَا قَدْ سَمِعْتُهُ "
قَالَ : فَهَلْ سَمِعْتَ عَبْدَ اللَّهِ ، يَقُولُ : " مَا فِي الْقُرْآنِ آيَةٌ أَسْرَعَ فَرَجًا مِنْ قَوْلِهِ :ف وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًاق ؟ قَالَ : نَعَمْ، قَالَ : وَأَنَا قَدْ سَمِعْتُهُ "
قَالَ : فَهَلْ سَمِعْتَ عَبْدَ اللَّهِ ، يَقُولُ : " مَا فِي الْقُرْآنِ آيَةٌ أَشَدَّ تَفْوِيضًا، مِنْ قَوْلِهِ : "ف يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِق ؟ قَالَ : نَعَمْ، قَالَ : وَأَنَا سَمِعْتُهُ "
489. Ssulaiman bin Harb menceritakan pada kami: Hammad bin Zaid menceritakan pada kami: dari Ashim, dari Abu Adh-Dhuha berkata, "Masyruq dan Syutair ibnu Syakl berkumpul di masjid, lalu orang-orang yang berada di masjid berkumpul pada keduanya. Kemudian Masruq berkata, 'Saya berpendapat bahwa mereka berkumpul kepada kami kecuali mereka (ingin) mendengarkan kebaikan dari kami. Oleh karena itu apakah engkau meriwayatkan dari Abdullah lalu Saya membenarkanmu atau Saya meriwayatkan dari Abdullah lalu engkau membenarkan Saya?.' Kemudian Syutair menjawab, 'Ceritakanlah (riwayatkanlah) wahai Abu Aisyah!.' Masruq berkata, 'Apakah engkau mendengar Abdullah berbicara, bahwa dua mata itu berzina, dua tangan itu berzina, dua kaki itu berzina, dan kemaluan membenarkannya atau mengingkarinya!.' Syutair menjawab, 'Betul.' Lalu Syutair berkata, 'Saya telah mendengarnya.'
Masruq berkata, 'Apakah engkau mendengar Abdullah berbicara bahwa, tidak terdapat dalam Al Qur'an ayat yang lebih mencakup tentang halal dan haram, perintah dan larangan daripada ayat ini, (Sesungguhnya Allah perintah [agar manusia] berlaku adil, berbuat baik dan memberi [sedekah] kepada kerabatnya) {Qs. An-Nahl (16): 90)?' Syutair menjawab, 'Ya, dan Saya sungguh mendengarnya.'
Masruq berkata, 'Apakah engkau mendengar Abdullah mengatakan bahwa, tidak terdapat di dalam Al Qur'an ayat yang menerangkan keluasan jalan keluar yang lebih cepat dari firman-Nya, (Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar) (Qs. Ath-Thalaaq (65): 2]?' Syutair menjawab, 'Betul, dan Saya telah mendengarnya.'
Masruq berkata, 'Apakah engkau mendengar Abdullah mengatakan bahwa, tidak terdapat dalam Al Qur'an ayat yang paling kuat tentang penyerahan diri dari firman Allah, {Wahai hamba-hamba-Ku yang berlebih-lebihan (melewati batas) kepada diri mereka janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah) [Qs. Az-Zumar (39): 53} Syutair menjawab, 'Betul, dan saya mendengarnya.'"
Hasan sanadnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ مُسْهِرٍ أَوْ بَلَغَنِي عَنْهُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلانِيِّ ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ : " يَا عِبَادِي : إِنِّي قَدْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ مُحَرَّمًا بَيْنَكُمْ فَلا تَظَالَمُوا، يَا عِبَادِي : إِنَّكُمُ الَّذِينَ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ، وَلا أُبَالِي، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ يَا عِبَادِي : كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلا مَنْ أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي : كُلُّكُمْ عَارٍ إِلا مِنْ كَسَوْتُهُ، فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي : لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ، وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ، كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ عَبْدٍ مِنْكُمْ، لَمْ يَزِدْ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، وَلَوْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ، لَمْ يَنْقُصْ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، وَلَوِ اجْتَمَعُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ مَا سَأَلَ، لَمْ يَنْقُصْ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، إِلا كَمَا يَنْقُصُ الْبَحْرُ أَنْ يُغْمَسَ فِيهِ الْخَيْطُ غَمْسَةً وَاحِدَةً، يَا عِبَادِي : إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أَجْعَلُهَا عَلَيْكُمْ، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلا يَلُومُ إِلا نَفْسَهُ " ، كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ جَثَى عَلَى رُكْبَتَيْهِ "
490. Abdul Ala bin Mushir menceritakan pada kami atau memberitahukan darinya: Said bin Abdul Aziz menceritakan pada kami: dari Rabiah bin Yazid, dari Abu Idris Al-Khaulani, Dari Abu Dzar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku, dan Aku haramkan kezhaliman itu bagimu, maka janganlah kamu saling menzhalimi. Wahai hamba-hamba-Ku! sesungguhnya kalian itu melakukan kesalahan pada waktu malam dan siang hari dan Aku mengampuni semua dosa, Aku tidak peduli, maka mohon ampunlah kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosa kamu. Wahai hamba-hamba-Ku!, kamu semua itu merasa lapar kecuali orang yang Aku berikan makan, maka mintalah makanan kepada-Ku , Aku akan berikan makanan untukmu." [Wahai hamba-hamba-Ku I] kamu semua telanjang kecuali yang Aku berikan pakaian baginya, maka mintalah pakaian kepada-Ku, Aku akan memberikan pakaian untukmu. Wahai hamba-hamba-Ku! sekiranya orang yang terdahulu dan orang yang terakhir darimu, baik manusia-manusia atau semua jin, mereka semua berada pada titik takwa yang tertinggi dari hati seorang hamba di antara kamu, maka hal itu tidak menambah sedikitpun dari kerajaan-Ku. ]ika mereka berada pada titik kenistaan yang dilakukan seseorang, maka tidak mengurangi sedikitpun dari kerajaan-Ku. Sekiranya mereka berkumpul disatu pelataran, lalu mereka memohon kepada-Ku, maka Aku pasti memberikan kepada setiap orang dari mereka apa yang ia minta, dan hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dari kerajaan-Ku, kecuali seperti berkurangnya air laut jika dimasukkan jarum jahit ke dalamnya sekali celupan." Wahai hamba-hamba-Ku! Semua itu tidak lain adalah amal-amal kalian yang Aku jadikan atas kalian, barang siapa mendapatkan kebaikan, maka hendaknya dia memuji Allah dan barang siapa mendapatkan selain kebaikan, maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri."
Abu Idris apabila meriwayatkan hadits ini, maka dia duduk sambil membungkukkan badannya (sambil memegang kedua lututnya)
Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Hisan (2/8/618). [Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 55].