Adabul Mufrad Bab no. 228

√ Adabul Mufrad Bab no. 228



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

228. Ditulis untuk Orang yang Sakit (Pahala) Amal yang Dikerjakan Ketika Sehat

حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " مَا مِنْ أَحَدٍ يَمْرَضُ، إِلا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ وَهُوَ صَحِيحٌ "

500. Qabishah bin Uqbah menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami: dari Al-Qamah bin Martsad, dari Qasim bin Mukhaimirah, Dari Abdullah bin Amru, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seseorang sakit, maka ditulis untuknya pahala {amal) yang dikerjakannya seperti ketika dia sehat."

Shahih di dalam kitab Al Irwa’ (2/346), At-Ta'liqu Ar-Raghib (4/150). [Tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].


حَدَّثَنَا عَارِمٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سِنَانٌ أَبُو رَبِيعَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ : " مَا مِنْ مُسْلِمٍ ابْتَلاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ إِلا كُتِبَ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَلُ فِي صِحَّتِهِ، مَا كَانَ مَرِيضًا، فَإِنْ عَافَاهُ أُرَاهُ قَالَ : عَسَلَهُ، وَإِنْ قَبَضَهُ غَفَرَ لَهُ "

.حَدَّثَنَا مُوسَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ ، عَنْ سِنَانٍ ، عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  مِثْلَهُ، وَزَادَ قَالَ : " فَإِنْ شَفَاهُ عَسَلَهُ "

501. Arim menceritakan pada kami: Said bin Zaid menceritakan pada kami: Sinan Abu Rabiah menceritakan pada kami:  Anas bin Malik menceritakan pada kami, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada seorang muslim yang diuji Allah pada tubuhnya, kecuali ditulis untuknya ( pahala) amal yang dikerjakan pada waktu sehatnya, selama dia sakit, jika Allah menyehatkannya -aku kira Nabi berkata- maka Allah mengampuninya.

Musa menceritakan pada kami: Hammad bin Salamah menceritakan pada kami: dari Sinan, dari Anas hadits semisal dengan tambahan: "jika Allah menyembuhkannya, maka Allah mensucikannya"

Hasan shahih: Ibid (tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah).


حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ حَبِيبٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا إِيَاسُ بْنُ أَبِي تَمِيمَةَ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : " جَاءَتِ الْحُمَّى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَقَالَتِ : ابْعَثْنِي إِلَى آثَرِ أَهْلِكَ عِنْدَكَ، فَبَعَثَهَا إِلَى الأَنْصَارِ، فَبَقِيَتْ عَلَيْهِمْ سِتَّةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ، فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ، فَأَتَاهُمْ فِي دِيَارِهِمْ، فَشَكَوْا ذَلِكَ إِلَيْهِ، فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَدْخُلُ دَارًا دَارًا، وَبَيْتًا بَيْتًا، يَدْعُو لَهُمْ بِالْعَافِيَةِ، فَلَمَّا رَجَعَ تَبِعَتْهُ امْرَأَةٌ مِنْهُمْ، فَقَالَتْ : وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ، إِنِّي لِمَنَ الأَنْصَارِ، وَإِنَّ أَبِي لِمَنَ الأَنْصَارِ، فَادْعُ اللَّهَ لِي كَمَا دَعَوْتَ لِلأَنْصَارِ، قَالَ : مَا شِئْتِ، إِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ، وَإِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، قَالَتْ : بَلْ أَصْبِرُ، وَلا أَجْعَلُ الْجَنَّةَ خَطَرًا

502. Qurrah bin Habib menceritakan pada kami: Iyas bin abu Tamimah menceritakan pada kami: dari Atha bin Abu Rabbah, Dari Abu Hurairah berkata, "Demam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, 'Utuslah Saya kepada keluargamu yang paling utama menurutmu.' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya kepada kaum Anshar, sehingga panas itu menyerang mereka enam hari enam malam sampai panas itu menjadi-jadi. Kemudian Nabi mendatangi mereka di rumah-rumah mereka, lalu mereka mengadukan hal itu kepadanya, maka Nabi masuk dari rumah ke rumah sambil mendoakan mereka agar diberikan keafiatan.

Tatkala Nabi pulang, Nabi sallallahu 'alaihi wasallam diiringi oleh seorang wanita dari mereka lalu dia berkata, 'Demi dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran!, sesungguhnya Saya termasuk dari golongan kaum Anshar dan sesungguhnya bapak Saya juga termasuk sahabat dari Anshar, maka berdoalah kepada Allah untuk Saya, sebagaimana engkau berdoa untuk kaum Anshar.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Apa yang engkau inginkan, dan jika engkau menginginkannya maka Saya akan mendoakan kesembuhan untukmu, atau jika engkau bersabar maka bagimu surga.' Wanita itu menjawab, 'Saya memilih untuk bersabar dan tidak menjadikannya sebagai taruhan.'"[1]

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahiliah (2502). [tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].

[1] Pensyarah kitab tidak menjelaskan artinya, maka Saya berkata, "Tersebut dalam An-Nihayah, dan Al Khathar -dengan dibaca hidup semua hurufnya- asal maknanya adalah menggadaikan, maka seakan-akan perempuan itu berkata, 'Saya tidak menjadikan surga itu sebagai taruhan yang tidak dijamin/ sebab perempuan itu mengutamakan doa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk dia agar sembuh. Tetapi surga itu bisa dijamin dengan kesabaran yang digunakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menjaminkan surga kepada perempuan itu. Inilah makna yang bisa aku sampaikan setelah meneliti bersama teman-teman yang baik-baik.


وَعَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : " مَا مِنْ مَرَضٍ يُصِيبُنِي أَحَبَّ إِلَيَّ مِنَ الْحُمَّى، لأَنَّهَا تَدْخُلُ فِي كُلِّ عُضْوٍ مِنِّي، وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُعْطِي كُلَّ عُضْوٍ قِسْطَهُ مِنَ الأَجْرِ ".

503. dan Dari Atha Dari Abu Hurairah berkata, "Tidak ada penyakit yang menimpa Saya yang sangat Saya cintai daripada panas, karena panas masuk keseluruh organ tubuh Saya, dan sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah memberikan kepada setiap bagian dari organ tubuh pahala baginya."

Shahih, sanadnya, dan demikian juga yang diriwayatkan oleh Al Hafizh (10/110).


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ ، عَنْ أَبِي نُخَيْلَةَ ، قِيلَ لَهُ : " ادْعُ اللَّهَ، قَالَ : اللَّهُمَّ انْقُصْ مِنَ الْمَرَضِ، وَلا تَنْقُصْ مِنَ الأَجْرِ، فَقِيلَ لَهُ : ادْعُ، ادْعُ، فَقَالَ : اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الْمُقَرَّبِينَ، وَاجْعَلْ أُمِّي مِنَ الْحُورِ الْعِينِ "

504. Muhammad bin Yusuf menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami: dari Al-Amasy, dari Abu Wail , Dari Abu Nuhailah Dikatakan kepadanya, "Berdoalah kepada Allah" Dia menjawab, "Ya Allah! Kurangilah penyakitnya dan janganlah Engkau kurangi pahalanya," lalu dikatakan kepadanya, "Berdoalah, berdoalah...," maka dia berkata, "Ya Allah! jadikanlah Saya termasuk orang-orang yang dekat (kepada-Mu) dan jadikanlah ibu Saya termasuk bidadari-bidadari surga."

Shahih sanadnya.


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ مُسْلِمٍ أَبِي بَكْرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ ، قَالَ : قَالَ لِيَ ابْنُ عَبَّاسٍ : " أَلا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ : بَلَى، قَالَ : هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَقَالَتْ : إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لِي، قَالَ : إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكَ، فَقَالَتْ : أَصْبِرُ، فَقَالَتْ : إِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لا أَتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا "

505. Musaddad menceritakan pada kami: yahya menceritakan pada kami: dari Imran bin Muslim Abu Bakr: Atha' ibnu Abi Rabah menceritakan padaku, ia berkata, "Ibnu Abbas berkata kepada Saya, 'Maukah engkau Saya perlihatkan seorang wanita penghuni surga? Saya berkata, "Tentu" Dia berkata, "Wanita yang hitam ini mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, 'Sesungguhnya Saya kesurupan dan terbuka keburukan Saya, maka doakanlah Saya,' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jika engkau bersabar, maka bagimu surga dan jika engkau menginginkan Saya berdoa kepada Allah agar menyehatkanmu, (maka Saya akan mendoakanmu).' Lalu wanita itu menjawab, 'Saya akan bersabar.' Kemudian dia berkata, 'Sesungguhnya aib Saya telah terbuka, maka doakanlah Saya agar Saya tidak membuka aib Saya." Lalu Nabi mendoakannya."'

Shahih, di dalam kitab Al Hijab (hal. 33). Ash-Shahihah (2502). [Bukhari, 75- Kitab Al Maradh, 6- Bab Fadhlu Man Yushra'u minar-rihi. Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 43].


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلامٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَخْلَدٌ ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ ، " أَنَّهُ رَأَى أُمَّ زُفَرَ ، تِلْكَ الْمَرْأَةُ، طَوِيلَةً سَوْدَاءَ عَلَى سُلَّمِ الْكَعْبَةِ ، قَالَ : وَأَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ ، أَنَّ الْقَاسِمَ أَخْبَرَهُ، أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  كَانَ يَقُولُ : " مَا أَصَابَ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا، فَهُوَ كَفَّارَةٌ "

506. Muhammad bin Salam menceritakan pada kami: Makhlad menceritakan pada kami: dari Ibnu Juraij: Atha mengabarkan padaku:  Bahwasanya dia melihat Ummu Zufar -perempuan itu- tinggi dan hitam berada di atas tangga Ka'bah: Abdullah bin Abu Mulaikah mengabarkan padaku: bahwa  Al Qasim mengabarinya, bahwasanya Aisyah meriwayatkan kepadanya, "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, 'Semua yang menimpa orang mukmin, baik duri atau yang lebih besar darinya, maka itu adalah Kaffarah (pelebur dosa).'"

Shahih, sanadnya [Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab,hadits 46,47,48].


حَدَّثَنَا بِشْرٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَمِّي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : " مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فِي الدُّنْيَا يَحْتَسِبُهَا، إِلا قُصَّ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "

507. Bosyr menceritakan pada kami: Abdullah menceritakan pada kami: Ubaidillah bin Abdurrahman bin Abdulah bin Mauhab menceritakan pada kami: Pamanku menceritakan padaku: Aku mendengar  Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Seorang muslim yang terkena duri di dunia dan ia mengikhlaskannya, maka oleh sebab duri tersebut dosa-dosanyn akan dihapuskan pada hari kiamat."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2503). [tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].


 حَدَّثَنَا عُمَرُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبِي ، قَالَ : حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو سُفْيَانَ ، عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَقُولُ : " مَا مِنْ مُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ، وَلا مُسْلِمٍ وَلا مَسْلَمَةٍ، يَمْرَضُ مَرَضًا إِلا قَصَّ اللَّهُ بِهِ عَنْهُ مِنْ خَطَايَاهُ "

508. Umar menceritakan pada kami: Bapaku menceritakan pada kami: Al-Amasy menceritakan pada kami: Abu Sufyan menceritakan padaku: Dari Jabir berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak ada seorang mukmin laki-laki dan seorang mukmin perempuan, juga tidak ada seorang muslim laki-laki dan seorang muslim perempuan yang terkena suatu penyakit, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya oleh sebab penyakit tersebut.'"

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2503). [Tidak tercantum dalam Kutubus-Sittah].

 

Share on Social Media