√ Adabul Mufrad Bab no. 15
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
15. Siksa karena Durhaka Terhadap Orang Tua
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عُيَيْنَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجَّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةُ مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ، مِنَ الْبَغِيِّ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ "
29. Abdullah bin Yazid menceritakan pada kami: Uyainah bin Abdurrahman menceritakan pada kami: Dari Bapaknya: Dari Abu Bakrah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk dipercepat siksanya atas pelakunya dan siksanya yang ditunda daripada berlaku aniaya dan memutuskan hubungan kerabat."
Shahih, di dalam Ash-Shahihah (918, 978), (Abu Daud, 40-Kitabul Adab, 43- Bab An-Nahyu Anil Baghyi, At-Tirmidzi, 351- Kitab Al Qiyamah, 57 Bab Haddatsana Ali ibnu Hajar ibnu Majah, 37 Kitab Az-Zuhd, 23- Bab Al Baghyu, hadits 4211).
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنِ الْحَسَنِ ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَا تَقُولُونَ فِي الزِّنَا، وَشُرْبِ الْخَمْرِ، وَالسَّرِقَةِ؟ قُلْنَا : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : هُنَّ الْفَوَاحِشُ، وَفِيهِنَّ الْعُقُوبَةُ، أَلا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ الشِّرْكُ بِاللَّهِ تَعَالَى وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا، فَاحْتَفَزَ، قَالَ : وَالزُّورُ "
30. Hasan bin Bisyr menceritakan pada kami: Hakam bin Abdul Malik menceritakan pada kami: Dari Qatadah: Dari Al-Hasan: Dari Imran bin Hushain, ia berkata, "Rasul SAW bersabda, 'Apa pendapat kalian mengenai zina, minum khamer dan mencuri? ' Kami menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.' Lalu Nabi melanjutkan, 'Ketiga hal itu semua adalah perbuatan keji dan ada hukumannya. Maukah kalian kuberitahukan dosa yang paling besar di antara dosa-dosa besar? Syirik kepada Allah SWT dan durhaka kepada kedua orang tua.' Tadinya Nabi dalam kondisi bersandar lalu tiba-tiba terlihat seolah ingin meloncat, lalu bersabda, 'serta berkata dusta"
Sanad hadits ini dha'if; di dalamnya terdapat 'an'anah pada Hasan Al Bashri, dan Al Hakam bin Abdul Malik: Dhaif. [Tidak terdapat dalam Kutubus-Sittah]. Akan tetapi semua bentuk dosa besar ada dalam shahihain dan selainnya dari Abu Bakrah dan selainnya, lihat Ghayatul Maram 277.