√ Adabul Mufrad Bab no. 124
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
124. Berlapang Dada Terhadap Orang Lain
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا هِلالُ بْنُ عَلِيٍّ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، قَالَ : لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، فَقُلْتُ : " أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ، قَالَ : فَقَالَ : أَجَلْ وَاللَّهِ، إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ بِبَعْضِ صِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ : يَأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ، وَحِرْزًا لِلأُمِّيِّينَ، أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي، سَمَّيْتُكَ الْمُتَوَكِّلَ، لَيْسَ بِفَظٍّ وَلا غَلِيظٍ، وَلا صَخَّابٍ فِي الأَسْوَاقِ، وَلا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ، وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ تَعَالَى حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ، بِأَنْ يَقُولُوا : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَيَفْتَحُوا بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا، وَآذَانًا صُمًّا، وَقُلُوبًا غُلْفًا "
246. Muhammad bin Sinan menceritakan pada kami: Fulaih bin Sulaiman menceritakan pada kami, Hilal bin Ali menceritakan pada kami: Dari Atha' bin Yasar berkata, "Saya bertemu dengan Abdullah bin Amru ibnu Al 'Ash, lalu saya berkata, 'Ceritakanlah kepada saya mengenai sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kitab Taurat.'" Atha' berkata, "Lalu Abdullah bin Amru berkata, 'Baiklah. Demi Allah! sesungguhnya beliau mempunyai sebagian sifat yang ada dalam kitab Taurat sama dengan di dalam Al Qur'an, (Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan) (Qs. Al Ahzaab (33): 45) dan sebagai benteng bagi orang-orang awam. Engkau hamba-Ku dan rasul-Ku. Aku namakan engkau dengan Al-Mutawakkil (orang yang pasrah), tidak keras, tidak bengis dan bukan orang-orang yang berteriak-teriak di pasar, bukan orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan sepertinya, tetapi memberi maaf dan memaklumi. Sekali-kali Allah tidak akan mewafatkannya sehingga dia menegakkan agama yang bengkok, agar mereka berkata, Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah." Dengan kalimat itu mereka membuka mata-mata yang buta, telinga-telinga yang tuli dan sanubari yang lupa (tertutup).'"
Shahih (Bukhari, Kitab At-Tafsir, 48- Surah Al Fath, 3- bab {lnna Arsalnaaka Syaahidan wamubasysyiraan wa Nadhiiraan).
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ هِلالِ بْنِ أَبِي هِلالٍ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ : إِنَّ هَذِهِ الآيَةَ الَّتِي فِي الْقُرْآنِف يَأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًاق فِي التَّوْرَاةِ نَحْوَهُ
247. Abdullah bin Shalih menceritakan pada kami: Abdul Aziz bin Abu Salamah menceritakan pada ku, dari Hilal bin Abu Hilal, dari Atha bin Yasar dari Abdullah bin Amr..seperti hadits diatas
Shahih: Lihat sebelumnya
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ الْعَلاءِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ الأَشْعَرِيُّ ، عَنْ مُحَمَّدٍ، هُوَ ابْنُ الْوَلِيدِ الزُّبَيْدِيُّ ، عَنِ ابْنِ جَابِرٍ، وَهُوَ يَحْيَى بْنُ جَابِرٍ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ حَدَّثَهُ، أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ ، يَقُولُ : سَمِعْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلامًا نَفَعَنِي اللَّهُ بِهِ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ، أَوْ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " إِنَّكَ إِذَا اتَّبَعْتَ الرِّيبَةَ فِي النَّاسِ أَفْسَدْتَهُمْ، فَإِنِّي لا أَتَّبِعُ الرِّيبَةَ فِيهِمْ فَأُفْسِدَهُمْ "
248. Ishaq bin Al-Ala' menceritakan pada kami, Amru bin Harits menceritakan pada kami: Abdullah bin Salim Al-Asy'ari menceritakan padaku, dari Muhammad bin Walid Az-Zubaidi, dari Ibnu Jabir yaitu Yahya bin Jabir, dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, bahwa Bapaknya bercerita padanya: Dia mendengar Muawiyah berkata, "Saya mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam satu perkataan yang Allah memberikan manfaat kepada saya dengan perkataan itu. Saya mendengarnya bersabda -atau dia berkata-, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila engkau memata-matai kesamaran pada orang lain, maka engkau telah merusak mereka!"
Shahih, di dalam kitab Takhrijus-Sunnah (1073). (Abu Daud, 40-Kitab Al Adab, 37- Bab fin-Nahyi 'anit-Tajassus).
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَاتِمٌ ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي مُزَرِّدٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ : " سَمِعَ أُذُنَايَ هَاتَانِ، وَبَصُرَ عَيْنَايَ هَاتَانِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدَيْهِ جَمِيعًا بِكَفَّيِّ الْحَسَنِ، أَوِ الْحُسَيْنِ، صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمَا، وَقَدَمَاهُ عَلَى قَدَمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ارْقَهْ، قَالَ : فَرَقِيَ الْغُلامُ حَتَّى وَضَعَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : افْتَحْ فَاكَ، ثُمَّ قَبَّلَهُ، ثُمَّ قَالَ : اللَّهُمَّ أَحِبَّهُ، فَإِنِّي أُحِبُّهُ "
249. Muhammad bin Ubaidillah menceritakan pada kami: Hatim menceritakan pada kami: dari Muawiyah bin Abu Muzarad, dari Bapaknya: Aku mendengar Abu Hurairah, ia berkata, "Kedua telingaku ini pernah mendengar dan kedua mataku ini pernah melihat Rasul SAW mengambil telapak tangan Hasan dan Husein RA dengan kedua tangannya. Kedua kaki mereka berada di atas kaki Rasul SAW. Rasul SAW bersabda, 'Naiklah! Abu Hurairah berkata, "Lalu naiklah kedua anak itu, hingga kaki mereka berada di atas dada Rasul SAW Kemudian Nabi SAW bersabda, 'Buka mulutmu'. Kemudian beliau menciumnya, lalu beliau berdoa, 'Ya Allah! Cintailah ia, sebab aku mencintainya'."
Dha'if. {Adh-Dha'ifah, hal 3486): [Aku tidak pernah menemukannya dalam Kutubus-Sittah]."
Adapun doa Rasul SAW di atas adalah shahih dalam kisah lain dengan redaksi yang berbeda dalam kitab Shahih Bukhari Muslim dan akan dijelaskan pada no 1152.