Adabul Mufrad Bab no. 135

√ Adabul Mufrad Bab no. 135



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

135. Akhlak yang Baik

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ أَبِي بَزَّةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ عَطَاءً الْكَيْخَارَانِيَّ ، عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَا مِنْ شَيْءٍ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ "

270-m. abu Walid menceritakan pada kami: Syu'bah menceritakan pada kami: Dari Al-Qashin bin abu Bazzah, aku mendengar Atha Al_kaikharani, dari Ummu Darda, Dari Abu Ad-Darda’ dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (876).


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ ، عَنْ مَسْرُوقٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ : " لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلا مُتَفَحِّشًا، وَكَانَ يَقُولُ : خِيَارُكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاقًا "

271. Muhammad bin Katsir menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami: dari Al-Amasy, dari Abu Wa'il, dari Masruq, Dari Abdullah ibnu Amru berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bukanlah orang yang keji dan bukan pula orang yang memerintahkan perbuatan keji, dan beliau pernah bersabda, 'Sebaik-baiknya diantara kamu adalah yang terbaik akhlaknya."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (286). (Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 39- Bab Husnul khuluqi was-sakha’i wa ma yakrahu minal-bukhli. Muslim, 4- Kitab Fadha'il, 16-Katsratu-hayatihi shallallahu 'alaihi wasallam, hadits 68).


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي اللَّيْثُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ الْهَادِ ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " أُخْبِرُكُمْ بِأَحَبِّكُمْ إِلَيَّ، وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ فَسَكَتَ الْقَوْمُ، فَأَعَادَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاثًا، قَالَ الْقَوْمُ : نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ : أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا "

272. Abdullah bin Shalih menceritakan pada kami: Laits menceritakan pada ku: yazid bin Al-hadi menceritakan padaku, Dari Amru ibnu Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Saya memberitahu kalian tentang hal yang paling saya cintai dan yang paling dekat diantara kalian tempatnya dengan saya pada hari kiamat?' Lalu kaum (muslimin) terdiam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengulangi kalimat itu dua atau tiga kali, maka kaum (muslimin) berkata, 'Betul, wahai Rasulullah!.' Rasulullah menerangkan, 'Mereka yang paling baik akhlaknya."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (792).


حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلانَ ، عَنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاقِ "

273. Ismail bin Abu Uwais menceritakan pada kami: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan padaku; dari Muhammad bin Ajlan, dari Al-Fa'qa bin Hakim, dari Abu Shalih As-Saman, Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (45).


حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي مَالِكٌ ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّهَا، قَالَتْ : " مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلا اخْتَارَ أَيْسَرَهُمَا، مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا، فَإِذَا كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ، وَمَا انْتَقَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَفْسِهِ، إِلا أَنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى، فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ تَعَالَى بِهَا "

274. Ismail menceritakan kepada kami: Malik menceritakan padaku: dari Ibnu Syihab, dari Urwah, Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya dia berkata, "Seandainya Rasulullah disuruh memilih diantara dua perkara, maka beliau memilih yang lebih mudah bagi keduanya selama perkara itu bukan perbuatan dosa. Apabila perkara itu adalah perbuatan dosa, maka Rasulullah lebih dahulu dari orang yang menjauhkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyesali diri sendiri kecuali jika larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah dengan hal tersebut karena Allah subhanahu wata’ala."

Shahih, di dalam kitab Mukhtasharus Syama'il (300). (Bukhari, 61- Kitab Al Manaqib, 23- Bab Shifatun-nabiyyi shallallahu 'alaihi wasallam. Muslim, 431- Kitab Al Fadha’il, 20- Bab Muba'adutuhu shallallahu 'alaihi wasallam lil 'atsam, hadits 77).


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ زُبَيْدٍ ، عَنْ مُرَّةَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَخْلاقَكُمْ، كَمَا قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَرْزَاقَكُمْ، وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُعْطِي الْمَالَ مَنْ أَحَبَّ وَمَنْ لا يُحِبُّ، وَلا يُعْطِي الإِيمَانَ إِلا مَنْ يُحِبُّ، فَمَنْ ضَنَّ بِالْمَالِ أَنْ يُنْفِقَهُ، وَخَافَ الْعَدُوَّ أَنْ يُجَاهِدَهُ، وَهَابَ اللَّيْلَ أَنْ يُكَابِدَهُ، فَلْيُكْثِرْ مِنْ قَوْلِ : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ "

275. Muhammad bin Katsir menceritakan pada kami: Sufyan mengabarkan pada kami: Dari Zubaid, dari Murrah, Dari Abdullah [ ibnu Mas'ud ] berkata, "Sesugguhnya Allah membagi akhlak diantara kalian sebagaimana Allah membagi rezeki diantara kalian dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi rezeki kepada orang yang dicintai dan orang yang tidak dicintai. Allah juga tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintai. Barang siapa yang menjaga hartanya, takut diperangi musuh dan takut menderita karena (angin) malam, maka hendaknya memperbanyak ucapan Laa Ilaha Illallahu (tiada Tuhan kecuali Allah), Subhanallah (Maha Suci Allah), Al Hamdulillah (Segala puji bagi Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar)."

Shahih mauquf dan hukumnya marfu', di dalam kitab Ash-Shahihah (2714).

Share on Social Media