√ Adabul Mufrad Bab no. 152
Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.
152. Orang yang Banyak Menghina
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ ظَبْيَانَ ، عَنْ أَبِي يَحْيَى حَكِيمِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ عَلِيًّا ، يَقُولُ : " لا تَكُونُوا عُجُلا مَذَايِيعَ بُذُرًا، فَإِنْ مِنْ وَرَائِكُمْ بَلاءً مُبَرِّحًا مُمْلِحًا، وَأُمُورًا مُتَمَاحِلَةً رُدُحًا "
327. Abdullah bin Muhammad menceritakan pada kami: Sufyan menceritakan pada kami, dari Imran bin Dhabyan, dari Abu yahya Hakim bin Said: Aku mendengar Ali berkata. "Janganlah kamu menjadi orang yang tergesa-gesa menyebarluaskan kekejian dan menjadi orang tidak dapat menyimpan rahasia, karena dibelakangmu terdapat bencana dahsyat yang membuat orang gelisah, dan terdapat beberapa fitnah yang besar dan berat."
Hasan, sanadnya.
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ ، عَنْ أَبِي يَحْيَى ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : " إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَذْكُرَ عُيُوبَ صَاحِبِكَ، فَاذْكُرْ عُيُوبَ نَفْسِكَ "
328. Bisyr bin Muhammad menceritakan pada kami: Abdullah menceritakan pada kami: israil bin Abu Ishaq menceritakan pada kami, dari Abu Ishaq, Dari Abu Yahya dari Mujahid dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Jika engkau hendak membuka aib saudaramu, ingatlah akan aib dirimu"
Isnadnya dha'if Abu Yahya ini tukang fitnah dan seorang yang lemah dha'if.
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو مَوْدُودٍ ، عَنْ مَوْلَى قَيْسٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، فِي قَوْلِهِ تَعَالَى : "ف وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْق ، قَالَ : لا يَطْعَنُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ "
329. Bisyr bin Muhammad menceritakan pada kami: Abdullah mengabarkan pada kami: Abu Maudud menceritakan pada kami: dari Maula Qais Al-Hadza, dari Ikrimah, Dari Ibnu Abbas, tafsirnya mengenai firman Allah SWT, "Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri", (Qs. Al Hujurat (49): 11) ia berkata, "Janganlah kalian saling menuduh."
Isnadnya dha'if di dalamnya terdapat Abu Maudud dari Yazid (budak Qais Al Hidza), keduanya berstatus majhul.
حَدَّثَنَا مُوسَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا دَاوُدُ ، عَنْ عَامِرٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو جَبِيرَةَ بْنُ الضَّحَّاكِ ، قَالَ : " فِينَا نَزَلَتْ، فِي بَنِي سَلِمَةَ :ف وَلا تَنَابَزُوا بِالأَلْقَابِق ، قَالَ : قَدِمَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مِنَّا رَجُلٌ إِلا لَهُ اسْمَانِ، فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : يَا فُلانُ، فَيَقُولُونَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهُ يَغْضَبُ مِنْهُ "
330. Musa menceritakan pada kami: Wuhaib menceritakan pada kami: Daud mengabarkan pada kami: dari Amir: Abu Jubairah ibnu Adh-Dhahhak menceritakan padaku, ia berkata, "Pada kami diturunkan -bani Salamah- ayat, '...Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk...'" (Qs. Al Hujurat (49): 11) Abu Jubairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami, dan tidak ada dari yang mempunyai nama kecuali dengan dua nama, lalu Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda, 'Wahai fulan!' Kemudian mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia marah karena panggilan itu!'" [1]
Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu 'Ala Ibni Majah (3741). [Abu Daud, 40- Kitab Al Adab, 63- Bab Fil Alqabi. Tirmidzi, 44- Kitab At-Tafsir, 49- Surat Al Hujuraat, hadits 3].
حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُقَاتِلٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَكِيمٍ ، عَنِ الْحَكَمِ ، قَالَ : سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ ، يَقُولُ : " لا أَدْرِي أَيُّهُمَا جَعَلَ لِصَاحِبِهِ طَعَامًا، ابْنُ عَبَّاسٍ أَوِ ابْنُ عَمِّهِ، فَبَيْنَا الْجَارِيَةُ تَعْمَلُ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ، إِذْ قَالَ أَحَدُهُمْ لَهَا : يَا زَانِيَةُ، فَقَالَ : مَهْ، إِنْ لَمْ تَحُدَّكَ فِي الدُّنْيَا تَحُدُّكَ فِي الآخِرَةِ، قَالَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ كَذَاكَ؟ قَالَ : إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَاحِشَ الْمُتَفَحِّشَ، ابْنُ عَبَّاسٍ الَّذِي قَالَ : إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَاحِشَ الْمُتَفَحِّشَ
331. Fadhl bin Muqatil menceritakan pada kami: Yazid bin Abu Hakim menceritakan pada kami, dari Hakim: Aku mendengar Ikrimah berkata, "Saya tidak tahu, siapa diantara keduanya menyediakan makanan untuk temannya, Ibnu Abbas atau Ibnu Ammi Abbas. Ketika itu seorang budak wanita bekerja (membantu) mereka (menyiapkan hidangan), tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata kepada budak tersebut, 'Ya Zaniyah (wahai pezina)!' Lalu Ibnu Abbas berkata, 'Mah (Cukup sudah)!, karena jika engkau tidak di had (dihukum) di dunia, maka engkau akan dihukum kelak di akhirat' Orang tersebut berkata, 'Apakah engkau mengira hal ini demikian?' Ibnu Abbas berkata, 'Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat keji dan berusaha melakukan perbuatan keji.'" [2]
Ibnu Abbas adalah yang mengatakan tersebut.
Hasan, sanadnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ ، عَنْ عَلْقَمَةَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ، وَلا اللِّعَانِ، وَلا الْفَاحِشِ، وَلا الْبَذِيءِ "
332. Abdullah bin Muhammad menceritakan pada kami: Muhammad bin Sabiq menceritakan pada kami, Israil menceritakan pada kami, dari Al-Amasy, dari Ibrahim, dari Alqamah: Dari Abdullah [ibnu Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Bukanlah seseorang dinamakan seorang yang mukmin, yaitu orang yang suka menuduh orang lain, suka melaknat orang lain, orang yang keji, dan orang yang tajam lidahnya."
Shahih: Lihat Hadits 312
[1] Ibnu Majah menambahkan redaksinya matannya (3741). “Lalu turunlah ayat, (Dan janganlah panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk) (Qs. Al Hujurat (49): 11)
[2] Ini hadits mauquf dalam status marfu' dan bisa menjadi hadits marfu', dan akan dijelaskan pada hadits (1311).