Adabul Mufrad Bab no. 180

√ Adabul Mufrad Bab no. 180



Sumber: Aplikasi Android Shahih Adabul Mufrad.

180. Larangan Berbohong

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ يَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَالْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا "

386. Musaddad menceritakan pada kami: Abdullah bin Daud menceritakan pada kami: dari Al-amasy, dari Abu Wa'il Dari Abdullah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Selayaknya bagi kamu untuk berlaku jujur, karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menghantarkan ke surga. Sesungguhnya, seseorang jika berlaku jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hindarilah berlaku dusta, karena dusta mengantarkan kepada kejahatan, sedangkan kejahatan mengantarkan ke neraka. Sesungguhnya seseorang jika berlaku dusta akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta."

Shahih, di dalam kitab Adh-Dha'ifah dibawah hadits  (6323). Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 69- Bab Qaulullahu Ta'ala (Yaa Ayyuhal ladzina Aamanut-Taqullaha wa Kuunuu Ma'ash-Shadiqiin). Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 103,104,105].


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ، عَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : " لا يَصْلُحُ الْكَذِبُ فِي جِدٍّ وَلا هَزْلٍ، وَلا أَنْ يَعِدَ أَحَدُكُمْ وَلَدَهُ شَيْئًا، ثُمَّ لا يُنْجِزُ لَهُ "

387. Qutaibah menceritakan pada kami: Jarir menceritakan pada kami: dari Al-Amasy, dari Mujahid dari Abu Ma'mar, Dari Abdullah berkata.  "Tidaklah patut berbohong baik dalam masalah yang serius maupun dalam keadaan bercanda, dan tidaklah patut salah seorang di antara kalian menjanjikan sesuatu kepada anaknya kemudian dia tidak menepatinya."

Shahih, ibid.

Share on Social Media